Selasa, 02 Juli 2013

Persoal Brand

Branding adalah apa yang diingat orang-orang ketika disebut sebuah nama. Misalnya ketika disebut nama Mbah Marijan maka orang akan teringat dengan kata Roso (kuat), atau penjaga gunung merapi. Untuk membuat personal branding, seseorang perlu mengumpulkan asosiasi positif terhadap dirinya. Hal tersebut dilakukan secara bertahap sepanjang hidupnya.

Cara membuat personal branding yaitu dengan membuat satu kalimat tentang diri sendiri yang mengandung keywods (kata kunci) yang akan diingat orang ketika nama disebut. Apabila apa yang ditulis dengan apa yang disebut tidak sama, maka terjadi gap sehingga perlu kerja keras untuk menyamakannya.

Personal branding adalah pencitraan positif yang sesuai dengan kondisi diri. Personal branding perlu dimiliki oleh semua orang, tidak hanya artis, pejabat, atau public figur. Menurut Ibu Amelia E Maulana, PhD yang berprofesi sebagai Brand Consultant & Ethnographer yang menjadi pemateri pada Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar seseorang memiliki personal brand yang positif, yaitu :
1. Perform, ketika diberikan tugas, kerjakan dengan sebaik mungkin yang dapat dilakukan
2. Berkontribusi, berikan apa yang mampu anda berikan pada lingkungan anda
3. Interaksi positif, buatlah hubungan yang baik dengan siapa saja dan dimana saja anda berada.

Indikasi seseorang memiliki brand yang kuat yaitu diingat, disukai karena positif, dipilih, direkomendasikan pada orang lain dan dibela jika salah yang merupakan pencapaian tertinggi dari brand yang kuat. Brand akan kuat akan tercapai jika pondasinya kuat. Cara agar pondasi kuat adalah dengan mengetahui core diri sendiri.

Jadi, bagi yang ingin mengembangkan personal branding yang kuat, kenalilah diri anda, be natural, tidak perlu menjadi orang lain. Branding adalah impresi seseorang dalam segala cara, ketika berinteraksi secara langsung maupun ketika posting di social media seperti facebook dan twitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar