Nilai-nilai kebangsaan menjadi meteri pembuka
program kepemimpinan LPDP batch 2 pada hari ketiga. Mayjen TNI (Purn) E Imam
Maksudi dari Lemhanas sebagai pematerinya. Beliau menyampaikan Masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat Majemuk, Terpisah, kaya akan Pengalaman Sejarah. Majemuk yang dimaksudkan adalah Indonesia
terdiri atas beragam bahasa, adat dan agama. Terpisah disini merupakan
penggambaran kondisi geografis yang terdiri atas pulau-pulau yang menyebar dari
Sabang hingga Merauke. Pengalaman sejarah yang dimiliki Indonesia mulai dari
sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia, sejarah dijajah oleh Belanda
maupun Jepang, sampai akhirnya sejarah setelah Indonesia merdeka.
Pancasila merupakan hasil penggalian dari berbagai budaya yang mencerminkan karakter
bangsa Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis dan peduli sosial
2. UUD Negara Republik Indonesia
UUD
Negera Republik Indonesia memuat prinsip-prinsip kemerdekaan, visi dan misi
negara, falsafah negara.
3. Negara Kesatuan Indonesia
Menjadi pilihan ruang hidup bersama yang
menyatukan keterpisahan geografia
4. Bhinneka Tunggal Ika
Merupakan hakekat kehidupan manusia yang menjadi
ajaran moral untuk hidup harmonis.
Dalam
ilmu psikologi, nilai adalah norma yang tampak dalam perilaku. Misalnya nilai
kejujuran pada seorang pelajar hanya akan dapat dinilai dari perilaku yang ia
munculkan dalam berbagai situasi. Dalam situasi ujian, nilai kejujuran yang
dimiliki akan muncul dari perilaku tidak mencontek. Dalam hal ini nilai tidak
dapat diukur secara langsung melainkan perlu dilihat indikator-indikator
perilaku yang dimunculkan.
Demikian
pula dengan nilai-nilai kebangsaan yang ada di Indonesia. Nilai religius, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai demokratis maupun nilai kepedulian sosial
tidak hanya sesuatu yang dinyatakan oleh masyarakat tetapi diwujudkan dalam
perilaku yang nyata. Apakah dari perilaku yang dimunculkan saat ini masyarakat
Indonesia adalah masyarakat yang religius? Apakah fenomena sosial yang muncul
saat ini menggambarkan nilai religius? Tampaknya fenomena sosial yang banyak
muncul saat ini lebih banyak yang jauh dari nilai religius.
Demikian
pula dengan nilai kemanusiaan, adakah masyarakat Indonesia peduli satu dengan
yang lain? Ataukah masing-masing hanya memikirkan diri sendiri dan keluarganya
tanpa menghiraukan ada sekelompok saudaranya yang membutuhkan bantuan.
Tidak
jauh berbeda pula fenomena persatuan. Kelompok-kelompok masyarakat saling
bersaing, saling memusuhi dan saling tidak percaya. Kapankah sinergi dari
seluruh elemen bangsa dapat tercipta?
Apakah
demokrasi telah terlaksana di Indonesia? Dimana semua anggota masyarakat diberi
kesempatan untuk menyuarakan aspirasinya?
Dengan
melihat kesenjangan yang ada di masyarakat Indonesia, menjadi dipertanyakan apakah
keadilan sosial telah tercipta?
Sepertinya,
nilai-nilai kebangsaan tidak hanya untuk diketahui, namun yang lebih penting
diaktualisasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia dari lapisan manapun, dimana
pun berada dan dari kelompok manapun.
Referensi :
http://essedunet.nsd.uib.no/cms/topics/1/1/1.htmlhumanists.net/pdhutcheon/.../valuetheory.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar