Sabtu, 29 Juni 2013

Studi di Luar Negeri : Keuntungan dan Tantangannya


Sebagian orang memilih studi di luar negeri dengan berbagai alasan, diantaranya adalah karena keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh. Salah satu keuntungan studi di luar negeri adalah membina jaringan. Ketika seseorang studi di luar negeri akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara dengan keanekaragamannya. Dalam hal ini, tidak hanya ilmu yang diperoleh tetapi juga dapat relasi-relasi dengan teman dari berbagai negara. Relasi ini di kemudian hari dapat dibina dan bermanfaat bagi ke dua belah pihak. Misalnya bagi peneliti, relasi yang terbina selama studi di luar negeri dapat dilanjutkan dengan kolaborasi riset yang dilakukan secara bersama-sama di berbagai negara.

Keuntungan yang lain adalah dengan bertemu dengan banyak orang dengan berbagai kebudayaan memberi kesempatan untuk mempelajari keanekaragaman budaya yang ada. Ibu Dr Irid Agoes menyatakan bahwa dengan kemahiran antar budaya, seseorang akan mampu mempelajari budaya lain dan menerima adanya perbedaan. Pernyataan tersebut dipaparkan dalam Program Kepemimpinan LPDP batch 2. Beliau mengemukakan ada tiga karakteristik seseorang mengalami keberhasilan dalam lingkungan antar budaya, yaitu :

1.     Adanya perasaan nyaman tinggal di luar negeri

2.    Mendapatkan komentar dari penduduk setempat bahwa “Orang ini cocok tinggal disini”

3.    Ia mampu bekerja dengan efektif.

Lalu, apa yang harus dilakukan? Sebagian orang berpendapat budaya dari negara lain memiliki kelebihan dibandingkan dengan budaya Indonesia, misalnya berkaitan dengan ketepatan waktu dan profesionalisme. Bu Irid memberikan tips, agar sukses maka seseorang perlu mengambil nilai-nilai positif dari budaya negara lain dan meninggalkan nilai-nilai negatif dari budaya kita. Beberapa karakteristik yang harus dimiliki adalah toleransi atas ketidakpastian, fleksibilitas, kepercayaan diri, sabar, semagat belajar, kemampuan berkomunikasi, terbuka terhadap pengalaman dan masyarakat baru, empati dan humor

Hal senada juga dikemukakan oleh ibu Dela  PhD yang menjadi pembicara kedua. Ibu yang sehari-harinya bekerja di World Bank ini menyampaikan bahwa ketika memutuskan mengambil studi keluar negeri maka beberapa hal yang harus dilakukan adalah :

1.     Be ready and be confident

Dalam mempersiapkan studi lanjut ke luar negeri seseorang pasti merasa nervous tapi jangan berlebihan. Kita menghadapi dunia manusia, jadi setiap orang pasti bisa. Kenali kemampuan diri, kapan waktu efektif dalam bekerja, buat jadwal untuk mengerjakan tugas.

2.    Learning and unlearning

Belajarlah lebih terbuka (be open mind), tetapi sekaligus juga unlearning. Unlearning dilakukan dengan melepas kebiasaan yang tidak sesuai dengan kebudayaan di negara dimana ia tinggal.

3.    Focus

Tetapkan fokus untuk studi, aktivitas lain boleh dilakukan tapi perhatian utama tetap untuk studi. Dengan demikian semua energi akan tercurah untuk studi. Yang perlu dilakukan adalah kelola pikiran dan perhatian, waktu pasti akan mengikuti.

4.    Prepare supporting system

Bagi wanita yang memutuskan studi ke luar negeri dengan membawa anak. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyiapkan support system. Apabila hanya keluarga inti yang ikut studi ke luar negeri, maka komunikasi dengan pasangan menjadi kunci utama.

5.    Bina hubungan yang baik dengan lingkungan

Sediakan waktu untuk mengenali dan beradaptasi. Jangan pernah takut salah karena selalu ada kali pertama. Bersikaplah terbuka ketika berinteraksi dengan lingkungan. Dalam kaitannya dengan supervisor, hubungan akan terbina dengan baik apabila mampu mengenali dirinya, mampu memahami gayanya dan mampu berkomunikasi dengan baik

6.    Hati-hati dalam mengutip, jangan sampai terindikasi plagiat

Telitilah dalam mengutip terutama dalam menyebut sumber kutipan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar