Sebagian orang memilih
studi di luar negeri dengan berbagai alasan, diantaranya adalah karena
keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh. Salah satu keuntungan studi di luar
negeri adalah membina jaringan. Ketika seseorang studi di luar negeri akan
bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara dengan keanekaragamannya.
Dalam hal ini, tidak hanya ilmu yang diperoleh tetapi juga dapat relasi-relasi
dengan teman dari berbagai negara. Relasi ini di kemudian hari dapat dibina dan
bermanfaat bagi ke dua belah pihak. Misalnya bagi peneliti, relasi yang terbina
selama studi di luar negeri dapat dilanjutkan dengan kolaborasi riset yang
dilakukan secara bersama-sama di berbagai negara.
Keuntungan yang lain
adalah dengan bertemu dengan banyak orang dengan berbagai kebudayaan memberi
kesempatan untuk mempelajari keanekaragaman budaya yang ada. Ibu Dr Irid Agoes
menyatakan bahwa dengan kemahiran antar budaya, seseorang akan mampu
mempelajari budaya lain dan menerima adanya perbedaan. Pernyataan tersebut
dipaparkan dalam Program Kepemimpinan LPDP batch 2. Beliau mengemukakan ada
tiga karakteristik seseorang mengalami keberhasilan dalam lingkungan antar
budaya, yaitu :
1. Adanya
perasaan nyaman tinggal di luar negeri
2. Mendapatkan
komentar dari penduduk setempat bahwa “Orang ini cocok tinggal disini”
3. Ia
mampu bekerja dengan efektif.
Lalu, apa yang harus
dilakukan? Sebagian orang berpendapat budaya dari negara lain memiliki
kelebihan dibandingkan dengan budaya Indonesia, misalnya berkaitan dengan ketepatan
waktu dan profesionalisme. Bu Irid memberikan tips, agar sukses maka seseorang
perlu mengambil nilai-nilai positif dari budaya negara lain dan meninggalkan
nilai-nilai negatif dari budaya kita. Beberapa karakteristik yang harus
dimiliki adalah toleransi atas ketidakpastian, fleksibilitas, kepercayaan diri,
sabar, semagat belajar, kemampuan berkomunikasi, terbuka terhadap pengalaman
dan masyarakat baru, empati dan humor
Hal senada juga
dikemukakan oleh ibu Dela PhD yang
menjadi pembicara kedua. Ibu yang sehari-harinya bekerja di World Bank ini
menyampaikan bahwa ketika memutuskan mengambil studi keluar negeri maka
beberapa hal yang harus dilakukan adalah :
1. Be
ready and be confident
Dalam
mempersiapkan studi lanjut ke luar negeri seseorang pasti merasa nervous tapi
jangan berlebihan. Kita menghadapi dunia manusia, jadi setiap orang pasti bisa.
Kenali kemampuan diri, kapan waktu efektif dalam bekerja, buat jadwal untuk
mengerjakan tugas.
2. Learning
and unlearning
Belajarlah
lebih terbuka (be open mind), tetapi sekaligus juga unlearning. Unlearning
dilakukan dengan melepas kebiasaan yang tidak sesuai dengan kebudayaan di
negara dimana ia tinggal.
3. Focus
Tetapkan
fokus untuk studi, aktivitas lain boleh dilakukan tapi perhatian utama tetap
untuk studi. Dengan demikian semua energi akan tercurah untuk studi. Yang perlu
dilakukan adalah kelola pikiran dan perhatian, waktu pasti akan mengikuti.
4. Prepare
supporting system
Bagi
wanita yang memutuskan studi ke luar negeri dengan membawa anak. Langkah awal yang
perlu dilakukan adalah menyiapkan support system. Apabila hanya keluarga inti
yang ikut studi ke luar negeri, maka komunikasi dengan pasangan menjadi kunci
utama.
5. Bina
hubungan yang baik dengan lingkungan
Sediakan
waktu untuk mengenali dan beradaptasi. Jangan pernah takut salah karena selalu
ada kali pertama. Bersikaplah terbuka ketika berinteraksi dengan lingkungan.
Dalam kaitannya dengan supervisor, hubungan akan terbina dengan baik apabila
mampu mengenali dirinya, mampu memahami gayanya dan mampu berkomunikasi dengan
baik
6. Hati-hati
dalam mengutip, jangan sampai terindikasi plagiat
Telitilah
dalam mengutip terutama dalam menyebut sumber kutipan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar